Jumat, 18 Juli 2014

1807142331 Fall Free

Ketika luka yang lama tertutup dibuka kembali, bagaimana rasanya?
Ketika hati yang telah lama membeku dihangatkan kembali, bagaimana rasanya?
Ketika sesuatu yang sudah terlupakan dikenang kembali, bagaimana rasanya?

Entahlah, aku tak dapat mendekskripsikannya dalam kata kata. Aku tak pernah baik dalam hal itu. /kalau saja aku baik dalam hal itu, mungkin sudah banyak buku yang ku terbitkan/ Yang pasti, itu hal yang sangat tidak ingin ku rasakan. Aku bukanlah pencinta keteraturan, tetapi aku juga membenci perubahan yang mengguncang. Perubahan yang dapat mengguncangku sampai sampai aku kehilangan akal sehatku. Disaat-saat kritis seperti ini, kehilangan akal sehat merupakan hal terakhir yang ingin aku rasakan.

Dan menyikapi kebencianku akan hal hal itu, ia malah melakukan salah satunya. Berani-beraninya ia membuka sesuatu yang tidak ingin kubahas lagi. Beraninya ia membahas hal itu. Beraninya ia membuka luka yang sudah susah payah ku perban. Dengan tampang tak berdosa ia bertanya kepadaku bagaimana kabar pria itu. Tolonglah, kalau ia memang sudah membaca tulisan-tulisanku seharusnya ia mengerti aku sedikitnya tentang perasaanku. Aku sudah dengan gamblangnya membeberkan semuanya di tulisan-tulisanku. Masih begitu sulitkah bagimu untuk mengerti sampai kau mendorong dirimu bertanya langsung kepadaku? Haruskah aku memperlihatkan kehancuranku di depanmu? Apakah gambaran wanita yang hancur itu yang ingin kau lihat di hari pertemuan kita yang singkat setelah sekian lama? Aku benar-benar tidak mengerti jalan fikiranmu, pun pria yang (masih) sangat ku cintai itu, pun semua pria yang pernah ku kenal. Aku benar-benar tidak mengerti jalan fikiran pria.

Entah rasa kasihan, ataupun rasa penasaran yang ingin kau hantarkan kepadaku. Aku hanya tidak memahami maksudmu. Kau seharusnya paling mengerti aku. Kau sudah semestinya mengerti bagaimana sebenarnya aku. Dan kemudian aku tersadar, banyak hal yang tidak berjalan seperti seharusnya di dunia ini. Terlebih fikiran seorang anak manusia, terlalu kompleks. Tuhan begitu sempurna dalam menciptakan makhluknya hingga yang dihasilkan adalah makhluk yang penuh teka-teki dan tidak dapat ditebak bernama manusia.

Sekarang, mungkin aku akan kembali berusaha menutup luka yang dengan beraninya kau buka ini. Mungkin juga aku membiarkan lukanya terus menganga dan menutup dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Atau bahkan mungkin aku sudah terlanjur mati sebelum lukanya menutup, akupun tak tahu. Biarlah ia berbuat sesukanya, aku sudah lelah. Cukup lelah untuk membuatku berfikir dan merasakan hal itu lagi. Cukup lelah untuk memerintahkan hatiku berbuat ini itu, seperti dulu.

Jakarta, 18 Juli 2014

Selasa, 15 April 2014

Introduction

first, lets start this blog with a little introduction of me.
i'm Anne
17 y.o girl
ordinary
love k-pop
statistician
love history
etc.
i love dance
sing
paint
etc.
that's all about me
keep follow me kay? <3